Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Galeriku

Gambar

Sepakbola Kalah, Siapa Salah?

Gambar
Tulisan berikut dimuat di Koran Wawasan pada Kamis, 18 Juni 2015, adapun tulisan mentahnya seperti dibawah ini : S epak bola kita seperti tak pernah lepas dari segudang masalah. Setelah diterpa masalah dualism e liga, kini masalah kembali muncul. Menpora membekukan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) sebagai induk organisasi yang menangani sepak bola, dengan alasan PSSI tak mengindahkan surat peringatan. PSSI diminta untuk untuk memerintahkan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya untuk memenuhi permintaan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tapi PSSI tak meresponnya. Selain alasan tersebut, pemerintah melalui Menpora menginginkan agar sepakbola Indonesia bisa berprestasi (Kompas.com).             Alasan Menpora untuk membekukan PSSI memang cukup logis, mengingat sepak bola kita seperti sudah akrab dengan kekalahan demi kekalahan . Pada Sea Games kali ini, di pertandingan pertama timnas Indonesia U23 dilumat Timnas Myanmar U23 4-2 . Sempat muncul harapan bahwa

Belajar Optimisme dari Kusrin

Gambar
Tulisan berikut dimuat dikoran Suara Karya pada Senin, 14 Maret 2016, adapun tulisan mentahnya seperti di bawah ini : Apa yang ada disekitar kita bisa diambil pelajaran, namun sayangnya seringkali kita tidak menyadari akan hal itu. Selama ini stigma yang berkembang di masyarakat bahwa pelajaran hanya didapatkan di bangku sekolah, sehingga ketika seseorang tidak mampu bersekolah tinggi kemudia ia merasa pesimis dan tidak mampu berbuat banyak hal.  Padahal sejatinya alam semesta ini adalah sekolah, kita bisa mengambil banyak pelajaran di dalamnya jika kita mau jeli dan mempunyai sifat optimis. Lantas apakah optimis itu? Menurut Mario Febian dalam bukunya “Terbanglah, Raih Mimpimu!”, Optimis adalah manifetasi dari keyakinan dan kepercayaan akan kemampuan diri menghadapi sesuatu, mengatasi, memperjuangkan, serta mencapainya. Optimisme mampu memantapkan langkah, membulatkan tekad, dan membuat seseorang merasakan kepastian hidup, meskipun hidup itu sendiri sejatinya tidak pernah p

Era Selfie, Berkah atau Musibah?

Gambar
Tulisan berikut ini dimuat di Koran Rakyat Jateng pada Senin, 21 Desember 2015, adapun tulisan mentahnya seperti di bawah : Munculnya smartphone dengan kamera depan menciptakan kebiasaan baru bagi masyarakat kita. Kebiasaan baru tersebut bernama selfie atau memotret diri sendiri. Kemudahan akses internet dan menjamurnya media sosial menjadikan kebiasaan ini kian cepat menyebar. Bahkan semua kalangan seperti terhanyut oleh asyiknya berselfie ria. Dari anak-anak sampai orang dewasa memotret diri sendiri dengan aneka gaya. Disadari atau tidak era saat ini layak kita sebut sebagai era selfie. Naik daunnya selfie ini telah berhasil membuat sesuatu yang awalnya biasa saja menjadi cukup populer. Kita tentu masih ingat dengan fenomena populernya bunga amarilis. Siapa sangka bunga amaryllis yang awalnya tidak banyak orang yang tahu, tetapi setelah seseorang mengunggah foto dirinya dengan background bunga amaryllis, mendadak masyarakat pun tertarik untuk mengunjunginya. Mengunjungi bu