Ringkasan Materi Pendidikan Agama Islam Karya Murid kelas XI Al Khawarizmy
Menulis merupakan cara merayakan kebahagiaan hidup dengan sederhana, agar semangat menulis menular ke muridku, ku tugasi agar menulis, berikut tulisan muridku :
PENGERTIAN DAN RUKUN KHOTBAH JUMAT
Oleh : Erina Citta Damayanti
1. Pengertian
Khotbah Jumat
Khotbah Jumat adalah khotbah yang dilakukan sebelum salat berjamaah dua rakaat pada waktu zuhur di hari Jumat. Jumhur ulama telah sepakat bahwa khotbah salat Jumat hukumnya wajib.
Khotbah Jumat adalah khotbah yang dilakukan sebelum salat berjamaah dua rakaat pada waktu zuhur di hari Jumat. Jumhur ulama telah sepakat bahwa khotbah salat Jumat hukumnya wajib.
2. Syarat-Syarat
Khotbah Jumat
Khotbah Jumat memiliki syarat-syarat antara lain :
Khotbah Jumat memiliki syarat-syarat antara lain :
•
Khotbah disampaikan khatib dengan berdiri (jika mampu) dan terlebih
dahulu memberi salam
•
Khotbah dibawakan agak cepat, tetapi teratur dan tertib.
•
Khotbah pertama bersambung dengan khotbah kedua.
•
Khotbah kedua bersambung dengan salat Jumat.
• Rukun khotbah dibaca dengan bahasa
Arab, sedangkan materi khotbahnya dapat menggunakan bahasa setempat.
•
Khotbah yang disampaikan dengan suara yang lantang dan tegas, tetapi
tanpa suara yang kasar.
•
Khotbah itu didengarkan/dihadiri oleh minimal 40 orang yang wajib
atasnya salat Jumat (mazhab Syafii).
• Khotbah dilaksanakan setelah
tergelincir matahari (masuk waktu zuhur) dan dilaksanakan sebelum salat Jumat.
3.
Rukun Khotbah Jumat
Rukun khotbah Jumat adalah sebagai berikut.
Ø Membaca hamdalah.
Ø Membaca selawat
atas Nabi Muhammad saw.
Ø Membaca
syahadatain, yaitu syahadat tauhid dan syahadat rasul.
Ø Berwasiat dan
memberi nasihat tentang ketakwaan dan menyampaikan ajaran agama Islam tentang
akidah, syariat, atau muamalah.
Ø Membaca sebagian
ayat Alquran pada salah satu dari dua khotbah (sebaliknya di khotbah pertama).
Ø Mendoakan umat Islam
pada salah satu dari dua khotbah (sebaiknya di khotbah kedua).
4.
Sunah Khotbah Jumat
Berikut sunah-sunah ketika menyampaikan khotbah Jumat.
Ø Khotbah disampaikan
di atas mimbar atau di tempat yang sedikit lebih tinggi daripada jamaah salat
Jumat.
Ø Khatib menyampaikan
khotbah dengan kalimat yang jelas, terang, fasih, berurutan, sistematik, mudah
dipahami, dan tidak terlalu panjang atau terlalu pendek.
Ø Khatib selalu
menghadap ke arah jamaah.
Ø Khatib memberi
salam kepada jamaah.
Ø Khatib hendaknya
duduk sebentar di kursi mimbar setelah mengucapkan salam dan pada waktu azan
disuarakan.
Ø Khatib membaca
Surah Al-Ikhlas ketika duduk diantara dua khotbah.
Ø Khatib menertibkan
rukun khotbah, terutama selawat Nabi Muhammad saw. dan wasiat takwa terhadap
jamaah.
IMAN KEPADA KITAB ALLAH
Oleh : Afri Rizki Nur Fauzi
Pengertian Iman Kepada Kitab
Secara bahasa kata kitab yang berarti buku, surat
kiriman, hukum (peraturan). Iman kepada kitab Allah berarti menyakini dengan
sepenuh hati bahwa Allah telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul melalui
malaikat Jibril a.s yang berisi wahyu untukdisampaikan kepada umt maunsia
sebagai pedoman hidup manusia untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
Kitab-Kitab
Allah
1.
Kitab Taurat
Diturunkan kepada Nabi
Musa a.s. untuk membimbing kaumnya (Bani Israil) kepada ajaran tauhid.
2.
Kiab Zabur
Diturunkan kepada Nabi
Daud a.s. untuk membimbing kaumnya (Bani Israil). Kitab zabur disebut juga
dengan Mazmur dan jamaknya Mazamir (berarti nyanyian merdu atau senandung).
Kitab Zabur berisi 5
jenis nyanyian, yaitu :
a.
Nyanyian kebaktian untuk memuji Tuhan
b.
Nyanyian peroranagn
c.
Ratapan-ratapan jamaah
d.
Ratapan dan doa individu
e.
Nyanyian untuk raja
3.
Kitab Injil
Diturunkan kepada nabi
Isa a.s. sebagai pedoman untuk membimbing kaumnya (Bani Israil).
4.
Kitab Al-Qur’an
Al-Qur’an berasal dari
bahasa arab yang berarti bacaan yang sempurna. Al qur’an diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW.al qur’an diturunkan secara berangsurselama kurang lebih 23
tahun,lebih tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Isi pokok Al qur’an :
a.
Aqidah
b.
Ibadah
c.
Akhlaq
d.
Mu’amalah
e.
Hukum
f.
Janji syurga
g.
Kisah nabi dan rasul
h.
Semangat mengembangkan ilmu
Keistimewaan
dan Kedudukan Al qur’an
1.
Terjaga kemurniannya
2.
Melengkapi, mengontrol, dan meluruskan kitab
terdahulu
3.
Berlaku bagi seluruh umat manusia sampai hari akhir
4.
Mu’jizat terbesar Allah SWT kepada nabiMuhammad SAW
5.
Pendorong manusia agar memikirkan alam semestadan
segala insinya
6.
Yang membaca dan menghafalkan akan mendapatkan
kedudukan istimewa di akhirat
Nama :AfifahHapsari
Kelas : XI IPA Al Khawarizmi
PERILAKU JUJUR
A.
Pengertian
Jujur secara bahasa berarti benar.SedangkanmenurutIstilahberartikesesuaianantarahati,
lisan, danperbuatan.Contoh, kita tau bahwadagingbabiitu haram,
Tetapijikakitamemakannyasecarasengaja, makaitubuktiketidaksesuaianantarahati,
lisan, danperbuatan.
B.
Pentingnyaperilakujujur
Jujuradalahsifatutamaseseorangmukminsertaciri yang
paling menonjolpadapribadinya. Al-Harits al- Muhasibiberkata
:”Ketahuilahsesungguhnyajujurdanikhlasadalahpondasisegalasesuatu. Dari sifatJujur
,tercabangbeberapasifat, seperti : sabar, qana’ahdanridha. SedangkandarisifatIkhlas
:Khauf, mahabbah, ijal, haya’, danta’dzim
C.
Macam-MacamkeJujuran
1.
Jujurdalamhatiatauniat
ð Lurusnyahatidalamkebenaran,
berniatuntukmelakukansesuatu yang hatinyatak di kuasaihawanafsu
2.
JujurdalamUcapan
ð Mengucapkansesuatu yang
sesungguhnyaada di hati
3.
Jujurdalamperbuatan
ð Kesesuaianantaraperbuatandansuarabatin
D.
HikmahPerilakuJujur
1.
Perasaanenakdanhatitenang
2.
Mendapatkankemudahandalamhidup
3.
Selamatdariadzabdanbahaya
4.
Di
jamin masuk surge
E.
Petakakebohongan
1.
Menuaimurkadari
Allah
2.
Mencabutkeimananseseorang
3.
Menjatuhkan mertabat kehormatanseseorangdalamkeluargadanmasyarakat
4.
Membuatseseorangtak
di percaya
5.
Menyiksa kegelisahan dalam jiwa
6.
Menghabiskan energi
KEMATIAN
Oleh : Fazza Adzilla Ramadhanty
Kematian adalah keniscayaan bagi setiap
yang hidup, dan ajal seseorang tidak dapat diundur atau dimajukan walau hanya
sesaat. Setiap orang pasti akan mengalami kematian.
Mengingat mati harus sering dilakukan agar setiap diri manusia menyadari bahwa
dirinya tidaklah hidup kekal selamanya didunia sehingga senantiasa
mempersiapkan diri dengan beramal shaleh dan segera bertaubat dari kesalahan
dan dosa yang telah diperbuat. Kita harus mempersiapkan diri dengan bekal yang
baik dan diridhai Allah agar dapat menuju akhirat dengan khusnul khatimah atau
akhir hayat yang sebaik-baiknya.
Allah berfirman.
Artinya : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS Ali Imran : 185)
Artinya : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS Ali Imran : 185)
Kelahiran manusia bukanlah pilihan,
kematian pun bukan pilihan. Keduanya adalah kehendak Sang Pencipta. Maka ketika
menyolatkan jenazah kita membaca doa yang mengandung pesan “Ya Allah, janganlah engkau
halangi kami untuk memperoleh manfaat dari pahala/jasa baiknya”, karena
yang dikenang pada seseorang adalah
kebaikannya, yang kemudian membangkitkan perasaan haru yang mendalam
bagi yang ditinggalkan. Sebaliknya orang yang tidak meninggalkan bekas kebaikan
semasa hidupnya bahkan ia menjadi masalah dan beban bagi kehidupan sesama, maka
ia menjadi fitnah, sehingga tidak ada orang sedih dengan kepergiannya, bahkan
mungkin sebagian orang menertawakannya. Maka lanjutan dari rangkaian doa tadi
mengandung pesan, “dan jangan engkau berikan kepada kami fitnah kehidupan setelah
meninggalnya”.
Dalam
suatu riwayat Ibnu Umar r.a. suatu ketika duduk bersama Rasulullah SAW, lalu
datang seorang laki-laki dan kalangan
Anshar memberi salam dan bertanya kepada Nabi SAW, yang artinya :
“Wahai Rasulullah, siapakah diantara orang-orang mukmin yang paling
utama derajatnya?” Beliau menjawab, “Yang paling bagus akhlaknya.” Ia bertanya
lagi, “lalu siapa di antara orang-orang mukmin yang paling cerdas?” Beliau
menjawab : “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik
persiapannya untuk kehidupan setelahnya. Mereka itulah orang-orang cerdas”.
[HR.Al-Albaniyy]
Kemuliaan seorang mukmin hanya ada pada
kemuliaan akhlaknya! Dan bekal terbaik hanyalah taqwa (amal shaleh). Mari kita
bermuhaabah (berhitung, bercermin diri) sebelum kita dihitung, dan
menimbang-nimbang amal kita sebelum nanti kita ditimbang; Nilai kebaikan apa
yang sudah kita perbuat dalam kehidupan ini?
Assalamualaikum Wr.Wb
Hai teman-teman, nama saya Dimas Alexander dari SMA
I Al Azhar 16 Semarang J
Apa kabar kalian semua ?semoga saja kabar baik.
Amiiinnnnn….
Nahh kali ini saya akan membagikan ilmu tentang :
“
Tata Cara Memandikan Jenazah ‘’
Memandikan jenazah sama
saja dengan cara seseorang melakukan mandi janabah
(junub).
Berikut tata caranya :
1.
Disiapkan
tempat tertutup untuk menjaga agar tidak terlihat oleh pandangan umum, kecuali
keluarga terdekat.
2.
Jenazah
dibaringkan di tempat yang tinggi, seperti balai-balai yang di atasnya sudah
disiapkan bantalan-bantalan, sperti batang pohon pisang atau lainnya untuk
memudahkan bagi yang memandikan menjangkau bagian bawah jenazah.
3.
Jenazah
dimandikan di tempat tertutup dan jasadnya dilindungi dengan kain penutup
sehingga auratnya tetap dalam keadaan terjaga.
4.
Posisi
kepala jenazah dibuat lebih tinggi sehingga air yang bercampur kotor tidak
mengalir dan mengenai kembali jasad yang sudah bersih.
5.
Bersihkan
juga dari semua kotor yang melekat, seperti dimulut, hidung, telinga, ketiak,
di dubur dan qubul, serta pada bagian lipatan-lipatan badan dengan tetap
menjaga auratnya.
6.
Sebelum
dimandikan, agar dikeluarkan sisa kotorannya di perutnya yang dapat dikeluarkan
dengan sedikit menekan bagian bawah perutnya, lalu membersihkannya. Gunakan
sarung tangan jika tersedia.
7.
Jasad
jenazah dibasuh mulai dari anggota wudhu’, disiram perlahan-lahan dimulai dari
bagian kanan dengan air hingga merata, lalu diikuti dengan sabun mandi dan
shampo. Ketika Rasulullah SAW meminta putrinya dimandikan oleh keluarga, beliau
berpesan ‘’mulailah dari anggota kanannya
dan dari bagian anggota wudhunya’’ (Bukhari dan muslim)
8. jasad
jenazah dimiringkan ke kiri, lalu dibilas rata dari kepala (rambut) hingga ke
kaki, lalu dimiringkan ke kanan dan dibilas rata dengan cara yang sama sebanyak
tiga, lima / tujuh kali, sesuai keperluan.
9. Setelah
jenazah selesai dimandikan, hendaklah dirapikan rambutnya, lalu di wudhu kan
sebagaimana wudhu biasa. Kemudian badan dan rambutnya dikeringkan dengan
handuk. Maka selesailah tahapan memandikan jenazah.
Nahhhh, kurang lebihnya seperti itu
teman –teman tata cara memandikan jenazah dengan baik. Semoga bermanfaat bagi
teman-teman semua.. Terima Kasih J
Menshalatkan
jenazah
Menshalatkan
jenazah
Oleh : Ellyza Irmawati HS
Shalat jenazah dilaksanakan setelah
jenazah selesai di mandikan dan di kafani. Hukum menyalatkan jenazah adalah
fardhu kifayah.
Syarat dan ketentuan shalat jenazah
1. Ketentuan syarat bagi yang menyalatkan
yaitu : islam, suci dari hadas dan najis, suci pakaian dan tempat dari najis,
menutup aurat, dan menghadap kiblat.
2. Ketentuan syarat bagi yang disholatkan
: islam, sudah di mandikan, sudah di kafani.
3. Posisi jenazah di arah kiblat kecuali
shalat untuk jenazah yang tidak di tempat ( shalat gaib)
4. Imam mengambil posisi kepala untuk
jenazah laki-laki, dan di posisi tengah untuk jenazah perempuan.
« Rukun shalat jenazah
1.
Niat
2.
Berdiri, bagi yang mampu
3.
Takbir empat kali
4.
Membaca surat al fatihah sesudah takbir
pertama
5.
Membaca shalawat atas nabi SAW, setelah
takbir kedua
6.
Membaca doa setelah takbir ketiga
7.
Berdoa setelah takbir keempat
8.
Mengucapkan salam
9.
Dilaksanakan dengan tertib pada seluruh
rukunya
« Ketentuan sunah shalat jenazah
1.
Mengangkat tangan pada keempat takbir
2.
Mengatur jemaah menjadi tiga shaff
3.
Memperbanyak jumlah jamaah hingga
mencapai 40 krang atau lebih
4.
Membaca ta'awuz
Shalat jenazah dilaksanakan setelah
jenazah selesai di mandikan dan di kafani. Hukum menyalatkan jenazah adalah
fardhu kifayah.
Syarat dan ketentuan shalat jenazah
1. Ketentuan syarat bagi yang menyalatkan
yaitu : islam, suci dari hadas dan najis, suci pakaian dan tempat dari najis,
menutup aurat, dan menghadap kiblat.
2. Ketentuan syarat bagi yang disholatkan
: islam, sudah di mandikan, sudah di kafani.
3. Posisi jenazah di arah kiblat kecuali
shalat untuk jenazah yang tidak di tempat ( shalat gaib)
4. Imam mengambil posisi kepala untuk
jenazah laki-laki, dan di posisi tengah untuk jenazah perempuan.
« Rukun shalat jenazah
1.
Niat
2.
Berdiri, bagi yang mampu
3.
Takbir empat kali
4.
Membaca surat al fatihah sesudah takbir
pertama
5.
Membaca shalawat atas nabi SAW, setelah
takbir kedua
6.
Membaca doa setelah takbir ketiga
7.
Berdoa setelah takbir keempat
8.
Mengucapkan salam
9.
Dilaksanakan dengan tertib pada seluruh
rukunya
« Ketentuan sunah shalat jenazah
1.
Mengangkat tangan pada keempat takbir
2.
Mengatur jemaah menjadi tiga shaff
3.
Memperbanyak jumlah jamaah hingga
mencapai 40 krang atau lebih
4.
Membaca ta'awuz
KERAJAAN MUGHAL, DI INDIA (1526-1858 = 332 tahun)
Oleh: Ulfatu Ni’mah
Sejarah
Kerajaan Mughal
Kerajaan Islam Mughal berkuasa antara 1526-1858 M. Selama
berkuasa dinasti ini diperintah oleh 15 Sultan. Kerajaan ini mencapai puncak
kejayaan pada masa pemerintahan Abu Fath Jalaluddin Muhammad Akbar tahun
1542-1605 M.
Sistem pemerintahan yang diterapkan Akbar membawa
kemajuan dalam bidang-bidang yang lain, seperti ekonomi, pertanian, seni, dan
budaya.
·
Dalam bidang ekonomi, Kerajaan Mughal dapat mengembangkan
progam pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Akan tetapi, sumber keuangan
negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian.
·
Dalam bidang seni dan budaya yang dicapai oleh kerajaan
Mughal antara lain karya seni arsitektur yang indah dan mengagumkan. Pada masa
Akbar, dibangun Istana Fatpur Sikri di Sikri, villa dan masjid, Taj Mahal di
Agra , Majid Raya Delhi dan Istana indah di Lahore.
Nama
– Nama Sultan Kerajaan Mughal
NAMA SULTAN
|
TAHUN MEMERINTAH
|
1.
Zahiruddin Muhammad Babur
2.
Humayun
3.
Akbar Syah I
4.
Jahangir (Nuruddin Muhammad Jahangir Sultan Salim)
5.
Syah Jehan
6.
Aurangzeb ( Alamgir I)
7.
Bahadur Syah I
8.
Jihandar Syah
9.
Farrukh Siyar
10. Muhammad
11. Ahmad
12. Alamgir II
13. Alam II
14. Akbar II
15. Bahadur Syah
|
1526 – 1530
1530 – 1556
1557 – 1605
1605 – 1627
1627 – 1658
1658 – 1707
1707 – 1712
1712
1712 – 1719
1719 – 1748
1748 – 1754
1754 – 1759
1759 – 1806
1806 – 1837
1837 – 1858
|
Perkembangan
Kerajaan Islam Mughal di India
Kerajaan Mongol di India merupakan deretan kemegahan Islam
disamping kerajaan Abbasiyah di Bagdad, kerajaan Bani Umayyah di Damaskus,
Kesultanan Turki di Konstantinopel, kerajaan Fatimiah di Kairo, dan kerajaan
Bni Umayyah di Cordova.
Pada mulanya bangsa Mongol zaman Jengis Khan dan Hulagu
Khan terkenal sebagai bangsa pemusnah dan perusak kebudayaan Islam.
Tetapi anak cucu mereka, dari zaman Babur, Akbar, dan
keturunannya, menjadi pendukung dan pengembang agama Islam yang teguh dan
bijaksana.
1.
Zahiruddin Babur
Zahiruddin Babur putra dari seorang Amir di negeri
Farghana berkebangsaan Turki . Dari ayahnya , ia keturunan dari Timur Lenk,
sedangkan drai ibunya ia keturunan dari Jengis Khan. Babur bercita cita
memerintah kembali daerah-daerah yang dahulu dikuasai oleh Timur Lenk. Tetapi
malang nasibnya, masih dalam usia muda ia terusir dari daerah kediamannya di
Farghana.
Dua kali Babur berhasil menguasai kota Samarkand, yaitu
sewaktu usia 15 tahun dan usia 18 tahun. Namun ia gagal mempertahankan kota
yang dicintainya itu. Kemudian ia lari dari Samarkand dan menyerbu Kabul.
Usahanya berhasil, ia menjadi raja di Kabul pada tahun 1504 M. Kota itulah yang
dijadikan pangkalan untuk menyerbu ke India Utara.
Pada tahun 1525 M, Babur dengan 1.300 pasukan menyerbu
India melalui Punjab. Terjadilah pertempuran hebat di Panipat antara Babur
melawan penguasanya Ibrahim II dari keluarga Lodi di Delhi. Dalam pertempuran
itu Sultan Ibrahim II kalah dan tidak dapat mempertahankan serbuan Babur yang
sudah menggunakan senjata meriam. Babur masuk Delhi dengan membawa kemenangan
dan langsung menuju masjid raya. Di dalam masjid itulah Babur diresmikan
sebagai Sultan Delhi (1526).
2.
Humayun (1530-1556 M)
Selama memegang kekuasaan Humayun gigih menghadapi
perlawanan dari musuh musuhnya. Namun pada tahun 1535 M Humayun terpaksa
mengalami kekalahan dalam pertempuran di Boksar, dipinggir Sungai Ganga dekat
Banares, waktu melawan Syir Chan , Raja Cunar.
3.
Sultan Akbar Agung (1556-1605 M)
Akbar adalah seorang raja yang sangat cakap. Kekuatan
Pemerintahan Akbar adalah hasil politiknya yang bijaksana. Bangsa Mongol Islam
di India merupakan golongan yang terhormat, sedangkan rakyat India sebagian
besar beragama Hindu
4.
Jihangir (1605-1627)
Pada masa pemerintahan Jihangir, lembaga keagamaan
warisan dari ayahnya dulu kurang diperhatikan. Dalam menjalankan pemerintahan
Jihangir banyak dipengaruhi oleh permaisurinya, Nur Jehan, sehingga kewibawaan
pemerintahannya terus menurun.
5.
Syah Jehan (1627-1657 M)
Syah Jehan berkedudukan di Istana Agra. Ia mempunyai
putra empat orang, yaitu Dora, Syujak, Murad, dan Aurangzeb. Empat putranya
diangkat menjadi raja muda masing-masing di Delhi, Benggala, Gujarat, dan
Aurangzeb.
Pada masa pemerintahan Syah Jehan, bidang seni berhasil
melebihi kemasyhuran seni Bizantium zaman Kaisar Yustinus. Kelebihn seni Mongol
itu dapat kita saksikan pada kemasyhuran bangunan Taj Mahal di Agra, yang dimaksudkan
oleh Syah Jehan untuk penghormatan permaisurinya yang cantik.
6.
Aurangzeb (1657-1707)
Aurangzeb bercita-cita mendirikan kerajaan Mongol Islam
yang meliputi seluruh India menurut batas batas aslinya. Pada zaman
pemerintahan Syah Jehan, sekalipun dibidang seni mencapai puncaknya, tetapi
dalam menguasai daerah tampak lemah. Raja – raja Hindu melepaskan diri dari
pemerintahan pusat. Maka Aurangzeb harus melakukan peperangan untuk tujuannya
itu
a.
Peperangan di Punjab, Kashmir, dn Afghanistan.
b.
Mengatasi Pemberontakan bangsa Rajput di Mewar karena
daerahnya dimasukkan ke wilayah Aurangzeb.
c.
Di India Selatan, Aurangzeb mengetahui banyak kekayaan
yang berlimpah tersimpan di dalam Istana Dekkan, India Selatan.
Sumber
: BUKU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Kurikulum AlAzhar Mengacu
Kurikulum 2013
Kerajaan Turki Utsmani
Oleh : Taaj Alima Mujahidda
Kerajaan Turki Utsmani didirikan oleh Utsman putra Ertogrul,1299 M. sampai tahun 1922 M. Pada puncak kekuasaanya, Kesultanan Utsmaniyah terbagi menjadi 29 provinsi dengan Konstantinopel sebagai ibukotanya (sekarang Istambul).
Utsman melakukan perluasan Daerah hingga perbatasan Bizantium, menaklukan Broessa dan menjadikannya sebagai ibu kota. Turki Utsmani terus berekspansi ke Eropa (Andrianopel, Macedonia, Sopia, Salonia) dan seluruh bagian utara Yunani.
Pada tahun 1405, Timur Lenk meninggal dunia, lalu Muhammad putra Bayazid segera memanfaatkan kesmpatan untuk melepaskan diri dari kekuasaan Mongol, sehingga Kesultanan Turki Utsmani mulai menguat kembali.
Namun, pada saat itu terjadi perselisihan di antara putra-putra Bayazid (Muhammad, Isa, Sulaiman). Setelah kurang lebih 10 tahun perebutan kekuasaan terjadi, akhirnya Muhammad berhasil mengalahkan saudara-saudaranya. Usaha pertama yang dilakukan oleh Muhammad ialah mengadakan perbaikan-perbaikan dan meletakkan dasar-dasar keamanan dalam negeri. Usahanya ini diteruskan oleh Murad II (1421-1451 M).
Puncak kejayaan Kesultanan Turki Utsmani terjadi pada masa kepemimpinan Muhammad II (Al-Fatih), 1453 M, dengan menaklukan kerajaan Byzantium dan Konstantinopel tahun 1453 M. Sebagai benteng kerajaan terkuat kemudian menjadikannya sebagai ibu kota Usmani. Islam menjadi semakin kuat di Benua Eropa bagian selatan hingga Afrika bagian Utara.
Kemajuan dan perkembangan ekspansi Kesultanan Turki Utsmani yang demikian luas dan berlangsung cepat itu diikuti dengan kemajuan-kemajuan lain di bidang militer, pemerintahan, ilmu pengetahuan, budaya, dan agama.
1) Bidang Pemerintahan dan Militer
Pusat Kerajaan Utsmani dipegang oleh Sultan Utsmani yang berkuasa secara mutlak. Dalam menjalankan pemerintahannya sultan dibantu oleh perdana menteri yang dikenal dengan Sadrazan.
2) Bidang Pengetahuan dan Budaya
Dengan meluasnya wilayah Kerajaan Utsmani terjadilah akulturasi budaya dari berbagai negara, di antaranya kebudayaan Persia, Bizantium, dan Arab.
3) Bidang Agama
Kesultanan Turki Utsmani mempunyai beberapa peranan yang sangat strategis dan penting sehingga dalam masalah pemerintahan pun diperlukan fatwa dari mufti.
KERAJAAN SYAFAWI, DI PERSIA (1501-1736 M = 332 tahun)
Oleh : Nafila Zahra K
Berdirinya Kerajaan Syafawi
Kerajaan Safawi berasal dari kelompok gerakan
tarikat di kota Ardabil, Azerbaijan. Tarikat ini diberi nama Safawiyyah sesuai
nama pendirinya, Syekh Ishak Safiuddin. Ia adalah keturunan Musa Al-Kadzim,
Imam Syiah keenam.
Setelah pengikut ajaran tarikat yang dipimpin
Safiuddin semakin banyak dan meluas, kemudian berubah menjadi gerakan politik
yang sangat berpengaruh di Persia, Syiria, dan Anatolia.
Perkembangan Kerajaan Safawi
Perluasan gerakan Safawi sering berhadapan
dengan suku-suku besar Turki, seperti Kara Koyunlu (domba hitam) dan AK Koyunlu
(domba putih). Ketika Junid merebut Sircossia tahun 1460 M, ia mati terbunuh,
lalu digantikan oleh Haidar anaknya yang masih kecil. Ia mulai memerintah tahun
1470 M. Kemudian ia menikah dengan putri Uzun Hasan, penguasa sebagian besar
Persia dari suku AK Koyunlu.
Dari penikahannya, ia memperoleh anak bernama
Ismail. Kepemimpinan kerajaan Safawi selanjutnya dipegang oleh Ismail I
bermarkas di Gilan. Ismail I mempersiapkan diri beserta tentara-tentaranya di
Gilan untuk perluasan daerah kekuasaan hingga Tabriz dapat direbutnya.
Di kota Tabriz, Ismail I memproklamirkan diri
sebagai khalifah dan berkuasa sejak tahun 1501-1524 M. Dalam waktu sepuluh
tahun ia menguasai Kaspia, Gurkand, Yazd, Bagdad, Persia sebelah barat, Zirwan,
dan Khurasan.
Selanjutnya, Ismail I juga menghadapi
Kesultanan Turki Utsmani di bawah Sultan Salim. Semenjak itu kerajaan Safawi
mulai lemah dan tiga sultan pengganti Ismail I tidak dapat menbangkitkan
kembali kerajaan Safawi.
Sultan Safawi kelima adalah Abbas I, tahun
1558-1628 M. Ia mengadakan perjanjian damai dengan Kesultanan Turki Utsmani dan
sebagai usaha untuk bangkit kembali ia membersihkan angkatan perangnya dari
pengaruh tentara Qizilbash.
Abbas I berhasil merebut daerah yang dikuasai
oleh Turki Utsmani, seperti Tabriz, Sirwan, dan Bagdad pada tahun 1602 M.
Kemudian Kota Nakhchivan, Erivan, Ganja, dan Tiflis direbut pada tahun
1605-1606, dan pada tahun 1622 M pasukan Abbas I merebut kepulauan Hurmuz, dan
mengubah pelabuhan nama Gumrun dengan nama “Bandar Abbas”. Bandar ini
menghubungkan Eropa dengan Asia atau timur dengan barat daam perdagangan,
kebudayaan, dan ilmu pengetahuan.
Pada masa khalifah Abbas I, kerajaan Safawi
mencapai puncak kemasyhuran. Secara politik ia mampu mengatasi berbagai kemelut
di dalam negeri dan dapat merebut daerah-daerah yang dikuasai oleh kerajaan
lain pada masa lalu. Kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi tidak saja di bidang
politik, tetapi juga di bidang-bidang lain seperti :
1. Ekonomi
Dikuasainya bandar Gumrun, yaitu jalur perdagangan laut antara timur dan
barat menyebabkan perkembangan ekonomi menjadi pesat.
2. Bidang Ilmu Pengetahuan
Pada Kerajaan Safawi yang berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan adalah
Ad-Din Syaerozi dan Muhammad Baqir Ibnu Muhammad Damas
3. Bidang pembangunan fisik dan seni
Kota Isfahan menjadi kota yang indah. Di ibu kota tsb berdiri bangunan
seperti jembatan raksasa di atas Zenda Rud dan Istana Chihil Sutern.
4. Bidang Pemerintahan dan Politik
Secara administratif, struktur organisasi pemerintahan kerajaan Safawi.
Pengaruh Kerajaan Safawi terhadap Perkembangan
Islam
Kerajaan Safawi sejak berdirinya sudah
bermazhab Syiah, sudah barang tentu kerajaan ini giat menyebarkan aliran
tersebut. Kerajaan ini merupakan cikal bakal bagi berdirinya Republik Islam
Iran sekarang ini.
Kerajaan Safawi berhasil menguasai pelabuhan
Gumrun yang kemudian diubah menjadi “Bandar Abbas”. Bandar tersebut sebelumnya
diperebutkan antara Inggris, Perancis dan Belanda.
Ketika Abbas meninggal dunia, di kota Isfahan
terdapat 162 masjid dan 48 perguruan tinggi. Berbagai macam corak kerajinan
seperti permadani, karpet, dan ukiran yang halus bercirikan Islam juga menjadi
bagian dari bukti kemajuan yang pernah dicapainya, dan tetap menjadi ciri
kerajinan sangat indah yang bertahan sampai sekarang.
MENERAPKAN PERILAKU MULIA
Dengan melihat perkembangan Islam pada abad
pertengangan, sebagai pelajar dapat mengambil pelajaran bahwa dunia Islam akan
mengalami kemajuan manakala Pemimpin dan umatnya tetap istiqamah dalam
kebenaran dan tidak terlena dengan kemewahan. Dari semua apa yang telah kita
pelajari khususnya Sejarah Islam Abad Pertengahan diharapkan :
1. Dapat membangun semangat persatuan serta
kesatuan umat
2. Bekerja keras dan pantang mundur dalam
mengahadapi berbagai macam tantangan
3. Bersikap kreatif dan tekun dalam mempelajari ilmu
pengetahuan
4. Menghidupkan kembali semangat perjuangan,
persatuan, dan kesatuan.
Komentar
Posting Komentar