Ringkasan Materi Pendidikan Agama Islam Karya Murid kelas XI Al Khawarizmy

Menulis merupakan cara merayakan kebahagiaan hidup dengan sederhana, agar semangat menulis menular ke muridku, ku tugasi agar menulis, berikut tulisan muridku :



PENGERTIAN DAN RUKUN KHOTBAH JUMAT
Oleh : Erina Citta Damayanti
1.       Pengertian Khotbah Jumat
Khotbah Jumat adalah khotbah yang dilakukan sebelum salat berjamaah dua rakaat pada waktu zuhur di hari Jumat. Jumhur ulama telah sepakat bahwa khotbah salat Jumat hukumnya wajib.

2.       Syarat-Syarat Khotbah Jumat
Khotbah Jumat memiliki syarat-syarat antara lain :
•  Khotbah disampaikan khatib dengan berdiri (jika mampu) dan terlebih dahulu memberi salam
•  Khotbah dibawakan agak cepat, tetapi teratur dan tertib.
•  Khotbah pertama bersambung dengan khotbah kedua.
•  Khotbah kedua bersambung dengan salat Jumat.
• Rukun khotbah dibaca dengan bahasa Arab, sedangkan materi khotbahnya dapat menggunakan bahasa setempat.
•  Khotbah yang disampaikan dengan suara yang lantang dan tegas, tetapi tanpa suara yang kasar.
•  Khotbah itu didengarkan/dihadiri oleh minimal 40 orang yang wajib atasnya salat Jumat (mazhab Syafii).
• Khotbah dilaksanakan setelah tergelincir matahari (masuk waktu zuhur) dan dilaksanakan sebelum salat Jumat.
3.    Rukun Khotbah Jumat
Rukun khotbah Jumat adalah sebagai berikut.
Ø  Membaca hamdalah.
Ø  Membaca selawat atas Nabi Muhammad saw.
Ø  Membaca syahadatain, yaitu syahadat tauhid dan syahadat rasul.
Ø  Berwasiat dan memberi nasihat tentang ketakwaan dan menyampaikan ajaran agama Islam tentang akidah, syariat, atau muamalah.
Ø  Membaca sebagian ayat Alquran pada salah satu dari dua khotbah (sebaliknya di khotbah pertama).
Ø  Mendoakan umat Islam pada salah satu dari dua khotbah (sebaiknya di khotbah kedua).

4.    Sunah Khotbah Jumat
Berikut sunah-sunah ketika menyampaikan khotbah Jumat.
Ø  Khotbah disampaikan di atas mimbar atau di tempat yang sedikit lebih tinggi daripada jamaah salat Jumat.
Ø  Khatib menyampaikan khotbah dengan kalimat yang jelas, terang, fasih, berurutan, sistematik, mudah dipahami, dan tidak terlalu panjang atau terlalu pendek.
Ø  Khatib selalu menghadap ke arah jamaah.
Ø  Khatib memberi salam kepada jamaah.
Ø  Khatib hendaknya duduk sebentar di kursi mimbar setelah mengucapkan salam dan pada waktu azan disuarakan.
Ø  Khatib membaca Surah Al-Ikhlas ketika duduk diantara dua khotbah.
Ø  Khatib menertibkan rukun khotbah, terutama selawat Nabi Muhammad saw. dan wasiat takwa terhadap jamaah.




IMAN KEPADA KITAB ALLAH
Oleh : Afri Rizki Nur Fauzi
Pengertian Iman Kepada Kitab
Secara bahasa kata kitab yang berarti buku, surat kiriman, hukum (peraturan). Iman kepada kitab Allah berarti menyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menurunkan kitab kepada nabi atau rasul melalui malaikat Jibril a.s yang berisi wahyu untukdisampaikan kepada umt maunsia sebagai pedoman hidup manusia untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Kitab-Kitab Allah
1.      Kitab Taurat
Diturunkan kepada Nabi Musa a.s. untuk membimbing kaumnya (Bani Israil) kepada ajaran tauhid.
2.      Kiab Zabur
Diturunkan kepada Nabi Daud a.s. untuk membimbing kaumnya (Bani Israil). Kitab zabur disebut juga dengan Mazmur dan jamaknya Mazamir (berarti nyanyian merdu atau senandung).
Kitab Zabur berisi 5 jenis nyanyian, yaitu :
a.       Nyanyian kebaktian untuk memuji Tuhan
b.      Nyanyian peroranagn
c.       Ratapan-ratapan jamaah
d.      Ratapan dan doa individu
e.       Nyanyian untuk raja
3.      Kitab Injil
Diturunkan kepada nabi Isa a.s. sebagai pedoman untuk membimbing kaumnya (Bani Israil).
4.      Kitab Al-Qur’an
Al-Qur’an berasal dari bahasa arab yang berarti bacaan yang sempurna. Al qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.al qur’an diturunkan secara berangsurselama kurang lebih 23 tahun,lebih tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Isi pokok Al qur’an :
a.       Aqidah
b.      Ibadah
c.       Akhlaq
d.      Mu’amalah
e.       Hukum
f.       Janji syurga
g.      Kisah nabi dan rasul
h.      Semangat mengembangkan ilmu
Keistimewaan dan Kedudukan Al qur’an
1.      Terjaga kemurniannya
2.      Melengkapi, mengontrol, dan meluruskan kitab terdahulu
3.      Berlaku bagi seluruh umat manusia sampai hari akhir
4.      Mu’jizat terbesar Allah SWT kepada nabiMuhammad SAW
5.      Pendorong manusia agar memikirkan alam semestadan segala insinya

6.      Yang membaca dan menghafalkan akan mendapatkan kedudukan istimewa di akhirat


Nama :AfifahHapsari
Kelas : XI IPA Al Khawarizmi

PERILAKU JUJUR
A.    Pengertian
Jujur secara bahasa berarti benar.SedangkanmenurutIstilahberartikesesuaianantarahati, lisan, danperbuatan.Contoh, kita tau bahwadagingbabiitu haram, Tetapijikakitamemakannyasecarasengaja, makaitubuktiketidaksesuaianantarahati, lisan, danperbuatan.
B.     Pentingnyaperilakujujur
Jujuradalahsifatutamaseseorangmukminsertaciri yang paling menonjolpadapribadinya. Al-Harits al- Muhasibiberkata :”Ketahuilahsesungguhnyajujurdanikhlasadalahpondasisegalasesuatu. Dari sifatJujur ,tercabangbeberapasifat, seperti : sabar, qana’ahdanridha. SedangkandarisifatIkhlas :Khauf, mahabbah, ijal, haya’, danta’dzim
C.     Macam-MacamkeJujuran
1.      Jujurdalamhatiatauniat
ð  Lurusnyahatidalamkebenaran, berniatuntukmelakukansesuatu yang hatinyatak di kuasaihawanafsu
2.      JujurdalamUcapan
ð  Mengucapkansesuatu yang sesungguhnyaada di hati
3.      Jujurdalamperbuatan
ð  Kesesuaianantaraperbuatandansuarabatin
D.    HikmahPerilakuJujur
1.      Perasaanenakdanhatitenang
2.      Mendapatkankemudahandalamhidup
3.      Selamatdariadzabdanbahaya
4.      Di jamin masuk surge
E.     Petakakebohongan
1.      Menuaimurkadari Allah
2.      Mencabutkeimananseseorang
3.      Menjatuhkan mertabat kehormatanseseorangdalamkeluargadanmasyarakat
4.      Membuatseseorangtak di percaya
5.      Menyiksa kegelisahan dalam jiwa
6.      Menghabiskan energi



KEMATIAN
Oleh : Fazza Adzilla Ramadhanty
Kematian adalah keniscayaan bagi setiap yang hidup, dan ajal seseorang tidak dapat diundur atau dimajukan walau hanya sesaat. Setiap orang pasti akan mengalami kematian. Mengingat mati harus sering dilakukan agar setiap diri manusia menyadari bahwa dirinya tidaklah hidup kekal selamanya didunia sehingga senantiasa mempersiapkan diri dengan beramal shaleh dan segera bertaubat dari kesalahan dan dosa yang telah diperbuat. Kita harus mempersiapkan diri dengan bekal yang baik dan diridhai Allah agar dapat menuju akhirat dengan khusnul khatimah atau akhir hayat yang sebaik-baiknya.
 Allah berfirman.
Artinya : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS Ali Imran : 185)
Kelahiran manusia bukanlah pilihan, kematian pun bukan pilihan. Keduanya adalah kehendak Sang Pencipta. Maka ketika menyolatkan jenazah kita membaca doa yang mengandung pesan “Ya Allah, janganlah engkau halangi kami untuk memperoleh manfaat dari pahala/jasa baiknya”, karena yang dikenang pada seseorang adalah  kebaikannya, yang kemudian membangkitkan perasaan haru yang mendalam bagi yang ditinggalkan. Sebaliknya orang yang tidak meninggalkan bekas kebaikan semasa hidupnya bahkan ia menjadi masalah dan beban bagi kehidupan sesama, maka ia menjadi fitnah, sehingga tidak ada orang sedih dengan kepergiannya, bahkan mungkin sebagian orang menertawakannya. Maka lanjutan dari rangkaian doa tadi mengandung pesan, “dan jangan engkau berikan kepada kami fitnah kehidupan setelah meninggalnya”.
Dalam suatu riwayat Ibnu Umar r.a. suatu ketika duduk bersama Rasulullah SAW, lalu datang seorang laki-laki  dan kalangan Anshar memberi salam dan bertanya kepada Nabi SAW, yang artinya :                                                                                                                       “Wahai Rasulullah, siapakah diantara orang-orang mukmin yang paling utama derajatnya?” Beliau menjawab, “Yang paling bagus akhlaknya.” Ia bertanya lagi, “lalu siapa di antara orang-orang mukmin yang paling cerdas?” Beliau menjawab : “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik persiapannya untuk kehidupan setelahnya. Mereka itulah orang-orang cerdas”. [HR.Al-Albaniyy]

Kemuliaan seorang mukmin hanya ada pada kemuliaan akhlaknya! Dan bekal terbaik hanyalah taqwa (amal shaleh). Mari kita bermuhaabah (berhitung, bercermin diri) sebelum kita dihitung, dan menimbang-nimbang amal kita sebelum nanti kita ditimbang; Nilai kebaikan apa yang sudah kita perbuat dalam kehidupan ini?

Assalamualaikum Wr.Wb
Hai teman-teman, nama saya Dimas Alexander dari SMA I Al Azhar 16 Semarang J
Apa kabar kalian semua ?semoga saja kabar baik. Amiiinnnnn….
Nahh kali ini saya akan membagikan ilmu tentang :

“ Tata Cara Memandikan Jenazah ‘’

Memandikan jenazah sama saja dengan cara seseorang melakukan mandi janabah (junub).
Berikut tata caranya :
1.      Disiapkan tempat tertutup untuk menjaga agar tidak terlihat oleh pandangan umum, kecuali keluarga terdekat.
2.      Jenazah dibaringkan di tempat yang tinggi, seperti balai-balai yang di atasnya sudah disiapkan bantalan-bantalan, sperti batang pohon pisang atau lainnya untuk memudahkan bagi yang memandikan menjangkau bagian bawah jenazah.
3.      Jenazah dimandikan di tempat tertutup dan jasadnya dilindungi dengan kain penutup sehingga auratnya tetap dalam keadaan terjaga.
4.      Posisi kepala jenazah dibuat lebih tinggi sehingga air yang bercampur kotor tidak mengalir dan mengenai kembali jasad yang sudah bersih.
5.      Bersihkan juga dari semua kotor yang melekat, seperti dimulut, hidung, telinga, ketiak, di dubur dan qubul, serta pada bagian lipatan-lipatan badan dengan tetap menjaga auratnya.
6.      Sebelum dimandikan, agar dikeluarkan sisa kotorannya di perutnya yang dapat dikeluarkan dengan sedikit menekan bagian bawah perutnya, lalu membersihkannya. Gunakan sarung tangan jika tersedia.
7.      Jasad jenazah dibasuh mulai dari anggota wudhu’, disiram perlahan-lahan dimulai dari bagian kanan dengan air hingga merata, lalu diikuti dengan sabun mandi dan shampo. Ketika Rasulullah SAW meminta putrinya dimandikan oleh keluarga, beliau berpesan ‘’mulailah dari anggota kanannya dan dari bagian anggota wudhunya’’ (Bukhari dan muslim)
8.      jasad jenazah dimiringkan ke kiri, lalu dibilas rata dari kepala (rambut) hingga ke kaki, lalu dimiringkan ke kanan dan dibilas rata dengan cara yang sama sebanyak tiga, lima / tujuh kali, sesuai keperluan.
9.      Setelah jenazah selesai dimandikan, hendaklah dirapikan rambutnya, lalu di wudhu kan sebagaimana wudhu biasa. Kemudian badan dan rambutnya dikeringkan dengan handuk. Maka selesailah tahapan memandikan jenazah.


Nahhhh, kurang lebihnya seperti itu teman –teman tata cara memandikan jenazah dengan baik. Semoga bermanfaat bagi teman-teman semua.. Terima Kasih J



Menshalatkan jenazah
Oleh : Ellyza Irmawati HS
Shalat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai di mandikan dan di kafani. Hukum menyalatkan jenazah adalah fardhu kifayah.
Syarat dan ketentuan shalat jenazah
1. Ketentuan syarat bagi yang menyalatkan yaitu : islam, suci dari hadas dan najis, suci pakaian dan tempat dari najis, menutup aurat, dan menghadap kiblat.
2. Ketentuan syarat bagi yang disholatkan : islam, sudah di mandikan, sudah di kafani.
3. Posisi jenazah di arah kiblat kecuali shalat untuk jenazah yang tidak di tempat ( shalat gaib)
4. Imam mengambil posisi kepala untuk jenazah laki-laki, dan di posisi tengah untuk jenazah perempuan.
«  Rukun shalat jenazah
1.       Niat
2.       Berdiri, bagi yang mampu
3.       Takbir empat kali
4.       Membaca surat al fatihah sesudah takbir pertama
5.       Membaca shalawat atas nabi SAW, setelah takbir kedua
6.       Membaca doa setelah takbir ketiga
7.       Berdoa setelah takbir keempat
8.       Mengucapkan salam
9.       Dilaksanakan dengan tertib pada seluruh rukunya
«  Ketentuan sunah shalat jenazah
1.       Mengangkat tangan pada keempat takbir
2.       Mengatur jemaah menjadi tiga shaff
3.       Memperbanyak jumlah jamaah hingga mencapai 40 krang atau lebih
4.       Membaca ta'awuz

 Menshalatkan jenazah
Shalat jenazah dilaksanakan setelah jenazah selesai di mandikan dan di kafani. Hukum menyalatkan jenazah adalah fardhu kifayah.
Syarat dan ketentuan shalat jenazah
1. Ketentuan syarat bagi yang menyalatkan yaitu : islam, suci dari hadas dan najis, suci pakaian dan tempat dari najis, menutup aurat, dan menghadap kiblat.
2. Ketentuan syarat bagi yang disholatkan : islam, sudah di mandikan, sudah di kafani.
3. Posisi jenazah di arah kiblat kecuali shalat untuk jenazah yang tidak di tempat ( shalat gaib)
4. Imam mengambil posisi kepala untuk jenazah laki-laki, dan di posisi tengah untuk jenazah perempuan.
«  Rukun shalat jenazah
1.       Niat
2.       Berdiri, bagi yang mampu
3.       Takbir empat kali
4.       Membaca surat al fatihah sesudah takbir pertama
5.       Membaca shalawat atas nabi SAW, setelah takbir kedua
6.       Membaca doa setelah takbir ketiga
7.       Berdoa setelah takbir keempat
8.       Mengucapkan salam
9.       Dilaksanakan dengan tertib pada seluruh rukunya
«  Ketentuan sunah shalat jenazah
1.       Mengangkat tangan pada keempat takbir
2.       Mengatur jemaah menjadi tiga shaff
3.       Memperbanyak jumlah jamaah hingga mencapai 40 krang atau lebih
4.       Membaca ta'awuz



KERAJAAN MUGHAL, DI INDIA (1526-1858 = 332 tahun)
Oleh: Ulfatu Ni’mah

Sejarah Kerajaan Mughal
Kerajaan Islam Mughal berkuasa antara 1526-1858 M. Selama berkuasa dinasti ini diperintah oleh 15 Sultan. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Abu Fath Jalaluddin Muhammad Akbar tahun 1542-1605 M.
Sistem pemerintahan yang diterapkan Akbar membawa kemajuan dalam bidang-bidang yang lain, seperti ekonomi, pertanian, seni, dan budaya.
·         Dalam bidang ekonomi, Kerajaan Mughal dapat mengembangkan progam pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Akan tetapi, sumber keuangan negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian.
·         Dalam bidang seni dan budaya yang dicapai oleh kerajaan Mughal antara lain karya seni arsitektur yang indah dan mengagumkan. Pada masa Akbar, dibangun Istana Fatpur Sikri di Sikri, villa dan masjid, Taj Mahal di Agra , Majid Raya Delhi dan Istana indah di Lahore.
Nama – Nama Sultan Kerajaan Mughal
NAMA SULTAN
TAHUN MEMERINTAH
1.      Zahiruddin Muhammad Babur
2.      Humayun
3.      Akbar Syah I
4.      Jahangir (Nuruddin Muhammad Jahangir Sultan Salim)
5.      Syah Jehan
6.      Aurangzeb ( Alamgir I)
7.      Bahadur Syah I

8.      Jihandar Syah

9.      Farrukh Siyar

10.  Muhammad

11.  Ahmad

12.  Alamgir II

13.  Alam II

14.  Akbar II

15.  Bahadur Syah

1526 – 1530
1530 – 1556
1557 – 1605
1605 – 1627

1627 – 1658
1658 – 1707
1707 – 1712

1712
1712 – 1719

                            1719 – 1748

1748 – 1754

1754 – 1759
1759 – 1806

1806 – 1837
1837 – 1858








Perkembangan Kerajaan Islam Mughal di India
Kerajaan Mongol di India merupakan deretan kemegahan Islam disamping kerajaan Abbasiyah di Bagdad, kerajaan Bani Umayyah di Damaskus, Kesultanan Turki di Konstantinopel, kerajaan Fatimiah di Kairo, dan kerajaan Bni Umayyah di Cordova.
Pada mulanya bangsa Mongol zaman Jengis Khan dan Hulagu Khan terkenal sebagai bangsa pemusnah dan perusak kebudayaan Islam.
Tetapi anak cucu mereka, dari zaman Babur, Akbar, dan keturunannya, menjadi pendukung dan pengembang agama Islam yang teguh dan bijaksana.

1.      Zahiruddin Babur
Zahiruddin Babur putra dari seorang Amir di negeri Farghana berkebangsaan Turki . Dari ayahnya , ia keturunan dari Timur Lenk, sedangkan drai ibunya ia keturunan dari Jengis Khan. Babur bercita cita memerintah kembali daerah-daerah yang dahulu dikuasai oleh Timur Lenk. Tetapi malang nasibnya, masih dalam usia muda ia terusir dari daerah kediamannya di Farghana.
Dua kali Babur berhasil menguasai kota Samarkand, yaitu sewaktu usia 15 tahun dan usia 18 tahun. Namun ia gagal mempertahankan kota yang dicintainya itu. Kemudian ia lari dari Samarkand dan menyerbu Kabul. Usahanya berhasil, ia menjadi raja di Kabul pada tahun 1504 M. Kota itulah yang dijadikan pangkalan untuk menyerbu ke India Utara.
Pada tahun 1525 M, Babur dengan 1.300 pasukan menyerbu India melalui Punjab. Terjadilah pertempuran hebat di Panipat antara Babur melawan penguasanya Ibrahim II dari keluarga Lodi di Delhi. Dalam pertempuran itu Sultan Ibrahim II kalah dan tidak dapat mempertahankan serbuan Babur yang sudah menggunakan senjata meriam. Babur masuk Delhi dengan membawa kemenangan dan langsung menuju masjid raya. Di dalam masjid itulah Babur diresmikan sebagai Sultan Delhi (1526).
2.      Humayun (1530-1556 M)
Selama memegang kekuasaan Humayun gigih menghadapi perlawanan dari musuh musuhnya. Namun pada tahun 1535 M Humayun terpaksa mengalami kekalahan dalam pertempuran di Boksar, dipinggir Sungai Ganga dekat Banares, waktu melawan Syir Chan , Raja Cunar.
3.      Sultan Akbar Agung (1556-1605 M)
Akbar adalah seorang raja yang sangat cakap. Kekuatan Pemerintahan Akbar adalah hasil politiknya yang bijaksana. Bangsa Mongol Islam di India merupakan golongan yang terhormat, sedangkan rakyat India sebagian besar beragama Hindu
4.      Jihangir (1605-1627)
Pada masa pemerintahan Jihangir, lembaga keagamaan warisan dari ayahnya dulu kurang diperhatikan. Dalam menjalankan pemerintahan Jihangir banyak dipengaruhi oleh permaisurinya, Nur Jehan, sehingga kewibawaan pemerintahannya terus menurun.
5.      Syah Jehan (1627-1657 M)
Syah Jehan berkedudukan di Istana Agra. Ia mempunyai putra empat orang, yaitu Dora, Syujak, Murad, dan Aurangzeb. Empat putranya diangkat menjadi raja muda masing-masing di Delhi, Benggala, Gujarat, dan Aurangzeb.
Pada masa pemerintahan Syah Jehan, bidang seni berhasil melebihi kemasyhuran seni Bizantium zaman Kaisar Yustinus. Kelebihn seni Mongol itu dapat kita saksikan pada kemasyhuran bangunan Taj Mahal di Agra, yang dimaksudkan oleh Syah Jehan untuk penghormatan permaisurinya yang cantik.
6.      Aurangzeb (1657-1707)
Aurangzeb bercita-cita mendirikan kerajaan Mongol Islam yang meliputi seluruh India menurut batas batas aslinya. Pada zaman pemerintahan Syah Jehan, sekalipun dibidang seni mencapai puncaknya, tetapi dalam menguasai daerah tampak lemah. Raja – raja Hindu melepaskan diri dari pemerintahan pusat. Maka Aurangzeb harus melakukan peperangan untuk tujuannya itu
a.       Peperangan di Punjab, Kashmir, dn Afghanistan.
b.      Mengatasi Pemberontakan bangsa Rajput di Mewar karena daerahnya dimasukkan ke wilayah Aurangzeb.
c.       Di India Selatan, Aurangzeb mengetahui banyak kekayaan yang berlimpah tersimpan di dalam Istana Dekkan, India Selatan.

Sumber : BUKU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
                Kurikulum AlAzhar Mengacu Kurikulum 2013


                                                      Kerajaan Turki Utsmani 
                                                      Oleh : Taaj Alima Mujahidda

Kerajaan Turki Utsmani didirikan oleh Utsman putra Ertogrul,1299 M. sampai tahun 1922 M. Pada puncak kekuasaanya, Kesultanan Utsmaniyah terbagi menjadi 29 provinsi dengan Konstantinopel sebagai ibukotanya (sekarang Istambul). 

Utsman melakukan perluasan Daerah hingga perbatasan Bizantium, menaklukan Broessa dan menjadikannya sebagai ibu kota. Turki Utsmani terus berekspansi ke Eropa (Andrianopel, Macedonia, Sopia, Salonia) dan seluruh bagian utara Yunani.

Pada tahun 1405, Timur Lenk meninggal dunia, lalu Muhammad putra Bayazid segera memanfaatkan kesmpatan untuk melepaskan diri dari kekuasaan Mongol, sehingga Kesultanan Turki Utsmani mulai menguat kembali.

Namun, pada saat itu terjadi perselisihan di antara putra-putra Bayazid (Muhammad, Isa, Sulaiman). Setelah kurang lebih 10 tahun perebutan kekuasaan terjadi, akhirnya Muhammad berhasil mengalahkan saudara-saudaranya. Usaha pertama yang dilakukan oleh Muhammad ialah mengadakan perbaikan-perbaikan dan meletakkan dasar-dasar keamanan dalam negeri. Usahanya ini diteruskan oleh Murad II (1421-1451 M).

Puncak kejayaan Kesultanan Turki Utsmani terjadi pada masa kepemimpinan Muhammad II (Al-Fatih), 1453 M, dengan menaklukan kerajaan Byzantium dan Konstantinopel tahun 1453 M. Sebagai benteng kerajaan terkuat kemudian menjadikannya sebagai ibu kota Usmani. Islam menjadi semakin kuat di Benua Eropa bagian selatan hingga Afrika bagian Utara.

Kemajuan dan perkembangan ekspansi Kesultanan Turki Utsmani yang demikian luas dan berlangsung cepat itu diikuti dengan kemajuan-kemajuan lain di bidang militer, pemerintahan, ilmu pengetahuan, budaya, dan agama.
1)      Bidang Pemerintahan dan Militer
Pusat Kerajaan Utsmani dipegang oleh Sultan Utsmani yang berkuasa secara mutlak. Dalam menjalankan pemerintahannya sultan dibantu oleh perdana menteri yang dikenal dengan Sadrazan.
2)      Bidang Pengetahuan dan Budaya
Dengan meluasnya wilayah Kerajaan Utsmani terjadilah akulturasi budaya dari berbagai negara, di antaranya kebudayaan Persia, Bizantium, dan Arab.
3)      Bidang Agama
Kesultanan Turki Utsmani mempunyai beberapa peranan yang sangat strategis dan penting sehingga dalam masalah pemerintahan pun diperlukan fatwa dari mufti.


KERAJAAN SYAFAWI, DI PERSIA (1501-1736 M = 332 tahun)

Oleh : Nafila Zahra K


Berdirinya Kerajaan Syafawi

Kerajaan Safawi berasal dari kelompok gerakan tarikat di kota Ardabil, Azerbaijan. Tarikat ini diberi nama Safawiyyah sesuai nama pendirinya, Syekh Ishak Safiuddin. Ia adalah keturunan Musa Al-Kadzim, Imam Syiah keenam.

Setelah pengikut ajaran tarikat yang dipimpin Safiuddin semakin banyak dan meluas, kemudian berubah menjadi gerakan politik yang sangat berpengaruh di Persia, Syiria, dan Anatolia.

Perkembangan Kerajaan Safawi

Perluasan gerakan Safawi sering berhadapan dengan suku-suku besar Turki, seperti Kara Koyunlu (domba hitam) dan AK Koyunlu (domba putih). Ketika Junid merebut Sircossia tahun 1460 M, ia mati terbunuh, lalu digantikan oleh Haidar anaknya yang masih kecil. Ia mulai memerintah tahun 1470 M. Kemudian ia menikah dengan putri Uzun Hasan, penguasa sebagian besar Persia dari suku AK Koyunlu.

Dari penikahannya, ia memperoleh anak bernama Ismail. Kepemimpinan kerajaan Safawi selanjutnya dipegang oleh Ismail I bermarkas di Gilan. Ismail I mempersiapkan diri beserta tentara-tentaranya di Gilan untuk perluasan daerah kekuasaan hingga Tabriz dapat direbutnya.

Di kota Tabriz, Ismail I memproklamirkan diri sebagai khalifah dan berkuasa sejak tahun 1501-1524 M. Dalam waktu sepuluh tahun ia menguasai Kaspia, Gurkand, Yazd, Bagdad, Persia sebelah barat, Zirwan, dan Khurasan.

Selanjutnya, Ismail I juga menghadapi Kesultanan Turki Utsmani di bawah Sultan Salim. Semenjak itu kerajaan Safawi mulai lemah dan tiga sultan pengganti Ismail I tidak dapat menbangkitkan kembali kerajaan Safawi.

Sultan Safawi kelima adalah Abbas I, tahun 1558-1628 M. Ia mengadakan perjanjian damai dengan Kesultanan Turki Utsmani dan sebagai usaha untuk bangkit kembali ia membersihkan angkatan perangnya dari pengaruh tentara Qizilbash.

Abbas I berhasil merebut daerah yang dikuasai oleh Turki Utsmani, seperti Tabriz, Sirwan, dan Bagdad pada tahun 1602 M. Kemudian Kota Nakhchivan, Erivan, Ganja, dan Tiflis direbut pada tahun 1605-1606, dan pada tahun 1622 M pasukan Abbas I merebut kepulauan Hurmuz, dan mengubah pelabuhan nama Gumrun dengan nama “Bandar Abbas”. Bandar ini menghubungkan Eropa dengan Asia atau timur dengan barat daam perdagangan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan.

Pada masa khalifah Abbas I, kerajaan Safawi mencapai puncak kemasyhuran. Secara politik ia mampu mengatasi berbagai kemelut di dalam negeri dan dapat merebut daerah-daerah yang dikuasai oleh kerajaan lain pada masa lalu. Kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi tidak saja di bidang politik, tetapi juga di bidang-bidang lain seperti :
1.      Ekonomi
Dikuasainya bandar Gumrun, yaitu jalur perdagangan laut antara timur dan barat menyebabkan perkembangan ekonomi menjadi pesat.
2.      Bidang Ilmu Pengetahuan
Pada Kerajaan Safawi yang berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan adalah Ad-Din Syaerozi dan Muhammad Baqir Ibnu Muhammad Damas
3.      Bidang pembangunan fisik dan seni
Kota Isfahan menjadi kota yang indah. Di ibu kota tsb berdiri bangunan seperti jembatan raksasa di atas Zenda Rud dan Istana Chihil Sutern.
4.      Bidang Pemerintahan dan Politik
Secara administratif, struktur organisasi pemerintahan kerajaan Safawi.

Pengaruh Kerajaan Safawi terhadap Perkembangan Islam

Kerajaan Safawi sejak berdirinya sudah bermazhab Syiah, sudah barang tentu kerajaan ini giat menyebarkan aliran tersebut. Kerajaan ini merupakan cikal bakal bagi berdirinya Republik Islam Iran sekarang ini.

Kerajaan Safawi berhasil menguasai pelabuhan Gumrun yang kemudian diubah menjadi “Bandar Abbas”. Bandar tersebut sebelumnya diperebutkan antara Inggris, Perancis dan Belanda.

Ketika Abbas meninggal dunia, di kota Isfahan terdapat 162 masjid dan 48 perguruan tinggi. Berbagai macam corak kerajinan seperti permadani, karpet, dan ukiran yang halus bercirikan Islam juga menjadi bagian dari bukti kemajuan yang pernah dicapainya, dan tetap menjadi ciri kerajinan sangat indah yang bertahan sampai sekarang.

MENERAPKAN PERILAKU MULIA

Dengan melihat perkembangan Islam pada abad pertengangan, sebagai pelajar dapat mengambil pelajaran bahwa dunia Islam akan mengalami kemajuan manakala Pemimpin dan umatnya tetap istiqamah dalam kebenaran dan tidak terlena dengan kemewahan. Dari semua apa yang telah kita pelajari khususnya Sejarah Islam Abad Pertengahan diharapkan :
1.      Dapat membangun semangat persatuan serta kesatuan umat
2.      Bekerja keras dan pantang mundur dalam mengahadapi berbagai macam tantangan
3.      Bersikap kreatif dan tekun dalam mempelajari ilmu pengetahuan
4.      Menghidupkan kembali semangat perjuangan, persatuan, dan kesatuan.










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Teknik, Metode, dan Strategi

Soal Iman Kepada Rasul

Mufrodat tentang Makanan dan Minuman