Tantangan Generasi Millineal pada Era Industry 4.0


Berikut ini adalah teks pidato yang ditampilkan pada Lomba MAPSI tingkat Kota Semarang, yang diselenggarakan pada Selasa, 10 September 2019 di SMP Negeri 14 :

Assalamu Alaikum wr wb
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإحْسَانِ الى يَوْم ِالدِّين
Dewan juri yang terhormat , teman-teman peserta lomba Mapsi yang saya cintai dan hadirin yang dimuliakan oleh Allah SWT…
Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah, semoga dengan lantaran kita banyak bersyukur Allah menambah nikmat yang berlipat-lipat kepada kita. Dan mari kita kurangi mengeluh, entah itu mengeluh melalui dunia maya maupun dunia nyata, karena sejatinya mengeluh tidak akan menyelesaikan semua persoalan atau permasalahan yang kita hadapi. Oleh karena itu, jikalau kita mampu bersyukur atas segala nikmat kenapa kita harus mengeluh?
Sholawat dan salam tidak lupa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Semoga berkat sholawat hidup kita makin nikmat, kualitas diri kita menjadi hebat, di akhirat mendapat syafaat.
Dewan Juri yang terhormat dan hadirin yang dimuliakan oleh Allah..
Perkenankanlah saya pada kesempatan kali ini untuk belajar berkhitobah atau menjadi da’I junior, dengan harapan semoga melalui khitobah yang saya bawakan mampu menambah kebaikkan untuk para pendengar sekalian. Pada kesempatan ini saya akan berkhitobah dengan tema “Tantangan generasi millineal pada era industry 4.0”
Dewan Juri yang terhormat dan hadirin rohimakumullah..
Perubahan merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari, sekelumit perubahan yang kita hadapi saat ini adalah tentang cara hidup, bekerja dan berhubungan satu sama lain. Prof Klaus Martin Schwab, teknisi dan ekonom Jerman, yang juga pendiri dan Executive Chairman World Economic Forum dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution menyebutkan bahwa saat ini kita berada pada era industry 4.0.
Tentu saja kita tidak secara tiba-tiba atau mendadak berada pada era 4.0, tetapi melalui beberapa tahapan.
Ditahapan pertama yang kita kenal dengan istilah Revolusi 1.0 ditandai dengan munculnya mesin uap, pada tahapan ini tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin.
Ditahapan kedua, kita mulai mengenal istilah revolusi 2.0 ditandai dengan berkembangnya energi listrik dan motor penggerak. Pesawat telepon, mobil, dan pesawat terbang menjadi contoh nyata pencapaian tertinggi tahapan ini.
Ditahapan ketiga, atau yang kita kenal dengan istilah 3.0 dditandai dengan tumbuhnya industri berbasis elektronika, teknologi informasi, serta otomatisasi. Teknologi digital dan internet mulai dikenal pada akhir era ini.
Dan tahapan yang keempat kita kenal dengan istilah 4.0 ditandai dengan berkembangnya internet of/or things, kehadirannya begitu cepat. Lantas apakah tantangan dari era ini? Berikut ini akan saya sampai terkait dengan tantangan generasi mileneal pada era industri 4.0 berdasarkan pengalaman yang saya temui sehari-hari.
1. Ketergantungan dengan gadget
Disadari atau pun tidak, saat ini gadget menjadi daya tarik tersendiri bagi kita sebagai generasi mileneal, betapa tidak, banyak hal seolah mampu terpenuhi berkat adanya gadget, mau main game tinggal buka gadget,mau pesan makanan tinggal buka gadget, mau lihat video lucu tinggal buka gadget, apalagi adanya media sosial membuat kita lebih rajin posting ketimbang mengkaji ayat-ayat al qur’an yang penting.
Hal ini tentu saja tanpa kita sadari menebalkan rasa individualistis dan menimpiskan rasa kebersamaan, lihatlah di masjid-masjid di sekitar kita, ternyata jamaah yang berusia lanjut dari segi jumlah lebih banyak mengisi, bukankah idealnya masjid-masjid di sektitar kita diisi oleh kita sebagai generasi milenal. Bukankah dalam kitab tanqihul qoul alhatsits di sebutkan bahwa Rosulullah bersabda :
صَلَاةُ الجَمَاعَةِ رَحْمَةٌ وَهِيَ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا والجَمَاعَةُ رَحْمَةٌ وَالفِرْقَةُ عَذَابٌ
Yang artinya : Sholat berjamaah itu adalah rahmat, yaitu lebih utama daripada dunia dan seisinya. Berjamaah itu rahmat dan perpecahan itu adalah siksaan.
Berjamaah merupakan rahmat maksudnya bahwa membiasakan berjamaah kaum muslimin dapat menyampaikan atau menyebabkan mendapatkan rahmat. Perpecahan merupakan siksaan maksudnya ialah bahwa perselisihan dan perpecahan antar sesama muslim menyebabkan timbulnya siksaan.
2. Mudah terpengaruh berita hoax
Kita sebagai generasi mileneal yang banyak bersinggungan dengan media sosial tentu saja membutuhkan informasi sebagai sumber untuk mendapatkan pengetahuan. Tetapi tidak bisa dipungkiri, bahwa saat ini masih banyak ditemukan berita hoax. Jika kita belum mampu menangkalnya, maka seharusnya kita mampu menjadi pionir dalam memposting hal-hal yang positif. Kita patut perihatin, betapa banyak tuntunan tetapi hanya dijadikan tontonan, dan betapa banyak tontonan yang nyatanya malah dijadikan tuntunan. Marilah kita kembali beringat tentang pesan Allah SWT dalam firmannya di surat At Taubah ayat 119 yang berbunyi :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
yang artinya wallahu a’lam bi murodihi “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”
3. Pudarnya kehangatan bersama orang tua
Tantangan yang terakhir yang saya sampaikan selaku generasi mileneal di era industri 4.0 adalah pudarnya kehangatan bersama orang tua. Lihatlah di sekeliling kita, betapa banyak orang tua yang lebih sibuk mengurus gadgetnya ketimbang mengurus anaknya, dan betapa banyak pula anak yang lebih akrab dengan game onlinenya ketimbang hangat dan akrab bersama orang tuanya. Oleh karena itu, melalui khitobah kali ini saya mengingatkan untuk para orang tua agar mendidik anak dengan sebaik baik didikan. Sebab Rosulullah pernah bersabda dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Turmudzi :
لَاَنْ يُؤَدَّبَ الرَّجُلُ وَلَدَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ اَنْ يَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ
Sesungguhnya seorang yang mendidik anaknya adalah lebih baik baginya dari pada bersedekah (setiap hari) satu sho’

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa di era industry 4.0 ini memiliki banyak sekali tantangan, tapi semua tantangan tersebut akan mampu kita lewati, jika orang tua mampu mendidik anaknya dengan sebaik-baik didikan.
Demikianlah khitobah yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan.
Wassalamu alaikum wr wb

Komentar

  1. Winning303 Arena Sabung Ayam Terpopuler yang menghadirkan Ayam Ras Juara dan Ras-ras Terkuat..Pertarungan yang sangat seru bakal di hadirkan disini...

    Bonus new member 10%
    Bonus deposit 5%
    Bonus win streak 7x
    Bonus Cash back Mingguan

    Winning303 juga menyediakan permainan lain
    1. Sportbooks
    2. Live Casino
    3. Slot Online
    4. Lottery/Togel
    5. Poker Online

    Yang pastinya tidak kalah seru dengan permainan lainnya...
    cukup 1 User ID untuk semua permainan..Gak Pake Ribet...

    Ayo Langsung bergabung dengan kami...
    Customer Service 24 Jam
    Hubungi Kami di :
    WA: +6287785425244

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Teknik, Metode, dan Strategi

Soal Iman Kepada Rasul

Bahasa Arab Terpinggirkan?