Remidi Sebagai Wahana Memperbaiki Diri

Dalam hidup ini kita tidak akan pernah terlepas dari yang namanya ujian. Jika kita mau berpikir lebih jernih, sebenarnya ujian memiliki fungsi yang sangat penting. Diantara fungsi ujian merupakan sebagai tolok ukur sampai sejauh mana tingkat kemampuan diri dalam menyerap pelajaran. Oleh karena itu hadapilah ujian dengan rasa penuh suka cita. 

Alasan perlunya rasa suka cita dalam menghadapi ujian ialah sebab gurumu tidak mungkin memberikan soal yang belum diajarkan atau bahasa sederhananya guru tidak akan memberi soal diluar kemampuan.Sebelum ku tuliskan lebih jauh mari kita senantiasa mendoakan guru-guru kita. 
Alhamdulillah beberapa hari yang lalu Penilaian Akhir Semester 1 telah kita lalui. Tentu ada  yang tersenyum bahagia karena mendapatkan hasil yang memuaskan dan tentu ada pula yang merasa sedih karena mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Masih ingat dengan pesanku pada amanat upacara yang bertepatan dengan hari  guru?
Baiklah, jika lupa akan saya ingatkan kembali. Pada waktu itu saya berpesan agar jangan pernah bosan untuk terus belajar. Saya sangat menyadari bahwa kemampuan dalam menyerap pelajaran setiap individu berbeda. Ada yang diberi materi langsung paham, dan ada pula yang diberi  materi perlu waktu dan berkali-kali cara untuk memahaminya. 

Perbedaan kemampuan dalam menyerap materi pelajaran merupakan sesuatu yang wajar, karena kita sebagai manusia memang terlahir berbeda. Meski ada anak yang terlahir kembar, perhatikanlah pasti ada saja perbedaannya.

Jika kita merasa memiliki kemampuan yang lemah dalam menyerap materi pelajaran seyogyanya hal itu jangan dijadikan alasan untuk merasa minder. Tidak perlu malu jika kita ternyata remidi setelah ujian. Karena bisa jadi  ada banyak faktor yang menyebabkan remidi. Bisa jadi kurang fokus dalam belajar, bisa jadi belajarnya hanya mendekati ujian, atau juga bisa jadi kondisi tubuh sedang tidak fit saat mengerjakan ujian.

Akhirnya, mari kita jadikan remidi sebagai wahana untuk memperbaiki diri. Ingatlah ujian pelajaran di sekolah tak seberapa dan masih bisa pengayaan sekaligus remidi, bandingkanlah dengan ujian hidup yang kadang apabila tidak memiliki daya juang tinggi akan tumbang. Baiklah, izinkan ku akhiri tulisan ini dengan sebuah pertanyaan "Apa yang akan engkau lakukan agar mendapat hasil yang memuaskan? Menyontekkah atau Belajarkah?". 

Kost Nusa Indah IV, Ngaliyan, Jum'at, 14 Desember 2018



Komentar

  1. Belajar bukanlah hal yang membosankan tapi itu kepentinngan yang harus kita jalani guru kita memberikan ilmu untuk memberi ilmu yang sudah di beri guru kita ke orang lain karna itu adalah amanah dari guru kita.

    BalasHapus
  2. Belajar bukanlah hal yang membosankan tapi itu kepentinngan yang harus kita jalani guru kita memberikan ilmu untuk memberi ilmu yang sudah di beri guru kita ke orang lain karna itu adalah amanah dari guru kita.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Teknik, Metode, dan Strategi

Soal Iman Kepada Rasul

Mufrodat tentang Makanan dan Minuman