Family Gathering akankah (berulang) lagi?

Dalam hidup ini kita seringkali menemukan moment yang selalu melekat dalam ingatan. Dan jujur saja terkadang aku ingin menyebut itu sebagai moment "istimewa", tapi ku urungkan menyebut sebuah moment tertentu sebagai moment istimewa. Hal itu kulakukan sebab dulu sewaktu masih kuliah di IAIN Walisongo, salah satu dosenku pernah berkata :
"Peristiwa yang terjadi hari ini bisa jadi merupakan pengulangan peristiwa di masa lalu, jika hari ini terjadi pembunuhan, maka dimasa qobil dan habil perstiwa tersebut juga pernah terjadi, jika hari ini terjadi banjir, maka di jaman Nabi Nuh banjir pun pernah terjadi"
Meskipun aku tidak menyebut suatu peristiwa dengan peristiwa istimewa, izinkan aku mencatat peristiwa yang pernah ku alami. Peristiwa tersebut terjadi tepatnya pada Selasa, 10 Juli 2018. Pada hari tersebut, tergolong unik, sebab setelah hampir dua tahun lebih  aku bekerja di tempat bekerjaku, akhirnya aku bisa merasakan moment ini. Oleh karena itu, ucapan terima kasih aku persembahkan kepada semua pihak yang sudah berjuang hingga tetes darah penghabisan atas terselenggeranya moment ini. Moment ini kami sebut  sebagai "Family Gathering". Angkat topi untuk bapak/ibu panitia penyelenggara.

Jujur saja aku salut aksi family gathering ini bisa diselenggarakan. Aksi ini dimulai dengan sholat shubuh berjamaah di masjid tempatku bekerja.Kemudian setiap dari kami dibagi ke dalam beberapa bus, kebetulan aku mendapat bagian di bus 4. Karena aku belum berfamily maka sudah menjadi suratan takdirku untuk duduk di sebelah Bapak Ahmad Fauzin, S.Pd.I (Guru SD Islam Al Azhar 29). Di sepanjang perjalanan beliau lebih banyak dihabiskan untuk tidur, tapi syukurlah, karena jika terus mengajakku untuk ngobrol maka bisa-bisa habis semua bahan obrolanku.Sungguh Family Gathering yang berat bagi single, maka aku membenarkan ucapan pak Fauzin sebelum dia tertidur, dia berucap "ini bukan family gathering, tapi single gathering". Hahaha, tabahkan hatimu pak Fau...

Bus 4 pun melaju dengan kecepatan biasa-biasa saja, 
di tengah perjalanan bus ini berhenti di salah satu rumah makan yang namanya sudah tidak ku ingat, yang jelas supir bus ini memberikan kesempatan terhadap para penumpang yang ingin menunaikan hajatnya untuk pergi ke toilet. Momentum istirahat di salah satu rumah makan ini pun dimanfaatkan beberapa pihak untuk berfoto-foto, terutama bagi ibu-ibu yang suka berfoto, salah satunya berikut :
Aku menyempil diantara ibu-ibu yang asyik berfoto, ini ku lakukan agar dunia mengakui kegantenganku, hahaha. Tips terlihat ganteng memang sederhana : "Nimbrunglah diantara ibu-ibu yang sedang berfoto".

Akhirnya, bus pun sampai di lokasi . . .
Kami sampai di Kids Fun Yogyakarta, sesampainya di lokasi aku melihat-lihat keadaan yang ada. Kemudian aku mengajak patner baru di tempat kerja yang baru untuk mencoba wahana-wahana yang ada. Beginilah penampakan kami saat mencoba wahana :
Hampir saja aku lupa mendeskripsikan siapa nama patner di tempat kerja baruku, namanya Faix Syaiful Bahri, S.Pd.I beliau asal Cilacap. Setiap kali beliau berbicara ingatanku tidak pernah lepas dari Samidi Curanmor (Curahan Hati dan Humor). Samidi Curanmor merupakan acara humor yang disiarkan di Radio dengan bahasa daerah. Ceritanya lucu, kalau anda tidak percaya maka silahkan anda dengarkan sendiri, yang didengarkan radio loh yah, bukan ceramahnya pak Faix, ampuuuun pak Faix, hehe.

Sayup-sayup Adzan sholat Ashar mulai terdengar, itu merupakan pertanda bahwa kami harus mengakhiri petualangan kami di Kids Fun dan harus meneruskan ke destinasi berikutnya. Dan inilah destinasi kami setelah dari Kids Fun :
Anda pasti tahu dimana tempat aku duduk kan? Itu bukan di luar negeri kok, tapi masih di dalam negeri. Baiklah, rasanya aku harus mengakhiri catatanku mengenai family gathering ini, doakan semoga Peristiwa Family Gathering bisa terulang lagi, lagi, dan lagi, tentunya dengan kondisi aku sudah berfamily, Aamiinkan yang kencang, hehehe. (Ngaliyan Squere, Minggu, 29 Juli 2018 pukul 11.13 WIB)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Teknik, Metode, dan Strategi

Soal Iman Kepada Rasul

Mufrodat tentang Makanan dan Minuman